04 October 2011

KAWAH PUTIH









Liburan akhir pekan kemarin, kami berencana ke Bandung, kali ini ramai-ramai bersama teman. Jumlahnya ada 11 orang, 7 dewasa dan 4 orang anak-anak. Kali ini kami pengin sesuatu yang berbeda dari Bandung, bukan hanya sekedar wisata belanja, jajan atau main saja. Berhubung anak-anak kami juga sudah SD, rasanya ini waktu yang tepat untuk sekalian mengenalkan kekayaan alam Indonesia.
Akhirnya diputuskanlah pergi ke Kawah Putih. Jadwalnya adalah hari Sabtu ke Kawah Putih, lalu bermalam di kota Bandung, esok paginya hari Minggunya wisata belanja dan jajan (teuteup… hehe).
Ternyata jalan menuju Kawah Putih lumayan jauh. Kami keluar lewat pintu tol Kopo. Dari sumber-sumber yang kami dapat, dari pintu tol Kopo masih sekitar 2 jam lagi. Berhubung sudah waktunya makan siang, kami memutuskan untuk berhenti makan dulu. Tanya sana sini, nggak ada rekomen yang pasti untuk makan di mana. Walaupun banyak rumah makan kami lewati, tapi rasanya nggak yakin enak nggaknya kalo bukan rekomen teman atau kerabat. Nah, di tengah jalan kami melihat sebuah rumah makan kecil, dengan saung saung yang cukup ramai, namanya ‘warung makan Hj. Lala’. Akhirnya kami putuskan makan di tempat itu. Makanannya khas Sunda. Ada Musholanya juga, jadi kami bisa sekalian sholat. Ternyata masakannya cukup enak, walopun pelayanannya agak kurang memuaskan, tapi tertutupi karena perut kami kenyaaang ^O^
Kami melanjutkan perjalanan, sempat salah jalan hingga ke arah pasar. Setelah Tanya sana sini, akhirnya kami balik arah. Beberapa kilometer mendekati area Kawah Putih, di kiri kanan jalan sekitar rumah rumah penduduk banyak terhampar tanaman strawberry dan daun bawang, banyak banget!
Akhirnya sampailah di Kawah Putih. Kami memutuskan untuk memarkir mobil, dan ke dalamnya naik angkot shuttle yang telah disediakan. Biayanya 25 ribu rupiah per orang. Anak di atas 4 tahun dihitung sama. Kalau tidak naik angkot, bisa juga membawa mobil ke dalam dan parkir di atas, tapi biayanya jauh lebih mahal. Untuk mobil dikenai tariff 150 ribu, sedangkan per orang dikenai biaya lagi 15 ribu. Mahal kan??
Dan ternyata, naik angkot shuttle ini cukup seru, sangat seru bahkan. Serasa naik roller coaster terpanjang di dunia… hehe… Karena jalannya yang berliku liku, kadang menanjak kadang menurun, ditambah lagi dengan abang supir yang sudah mahir, jadilah sepanjang jalan kami teriak teriak senang dan seru. Kak Ditya, tentu saja merasa senang sekali!! Sampai sampai ingin naik lagi!!
Sesampai di Kawah Putih, ada semacam gerbang masuknya, lalu kita menuruni tangga/undakan ke arah kawah. WOW!! Menakjubkan sekali pemandangannya. Sampai terbengong bengong saya dibuatnya. Hawanya memang dingin, anak anak sampai pakai jaket. Melihat pemandangan yang seindah itu, semua orang sibuk jeprat jepret. Cantik, indah, menakjubkan. Warna danaunya biru kehijauan, dengan asap asap belerang. Dilatarbelakangi bukit yang menjulang tinggi. Subhanallah!! Tak henti-hantinya bersyukur bisa melihat pemandangan seindah ini. Rasanya belum pengin kembali, tapi hari sudah menjelang sore. Setelah puas, akhirnya kami kembali ke halte tempat menunggu angkot shuttle. Yang membuat saya kagum, tempat ini bersih, tidak ada sampah berserakan, semua rapih terjaga. Hanya saja tetap masih ada ulah orang yang coret coret di batu, hanya sedikit, mungkin saat petugas tak melihatnya. Sebenarnya ini masalah tanggung jawab perorangan ya. Oh iya, satu hal lagi, peraturan dipasang di banyak tempat, seperti: “jangan turun ke air”, “Dilarang merokok”. “dilarang coret coret”, dsb. Salut saya, sebanding dengan tariff yang kita bayar. Sore itu kami semua melanjutkan perjalanan ke arah kota Bandung dengan hati puas ^O^

No comments: