31 January 2009

PEMBALAP DITYA



Hari Jumat, tanggal 30 Januari lalu, ada “Kostum Day” di sekolah Ditya, temanya kostum profesi. Surat edarannya sudah aku terima sekitar pertengahan bulan. Tapi seperti biasa, karena kesibukan ini itu, minggu kemarin baru diputuskan untuk membuat saja kostum profesi itu. Sejak 2 minggu lalu terpikir juga untuk membuat atau membeli saja, karena aku dengar dari sana sini, harga sewa pun nggak jauh beda dengan beli. Jadilah minggu kemarin aku sibuk telepon ke sana kemari menanyakan di mana tempat yang menjual kostum profesi, tanya ke tante, ke teman Ayah Ditya, ke temanku, ke semua orang yang kira-kira punya akses untuk itu. Tapi semua jawaban kurang memuaskan. Rata-rata bilang, yang dijual biasanya kostum yang umum, seperti polisi, dokter, atau tentara. Wah, aku dan suamiku yang memang pengin memakaikan kostum profesi agak unik untuk Ditya, langsung geleng-geleng kepala. Jadi hari Sabtu pagi itu langsung diputuskan untuk membuat kostum ke penjahit saja. Kebetulan idenya sudah ada sejak dulu. Ya, kostum “Pembalap”! Berhubung Ditya suka banget mobil dan kalau ditanya cita-cita pasti ingin jadi pembalap, jadi kita punya ide untuk membuatkannya kostum pembalap. Pembalap kan juga profesi. Di dalam otakku, kita tinggal membeli kain, lalu menjahit overall, beli badge untuk dijahit di baju, lalu beli helm cakil. Begitulah asal mulanya.

Berhubung waktunya udah mepet, tinggal 6 hari lagi, maka Sabtu pagi itu juga kita langsung ke penjahit Ayah Ditya. Niatan awal sih cuma mau tanya sanggup nggak bikin cepat dan berapa biayanya. Tapi ternyata kita beruntung, penjahit itu juga sanggup menyediakan kainnya. Dengan memberikan contoh gambar pembalap, akhirnya jadilah kita membuatkan kostum pembalap untuk Ditya. Setelah nego, dari harga 150 ribu aku bisa menawarnya hingga harga 100 ribu, termasuk kain loh. Aku minta untuk jadi hari Rabu pagi, dengan pertimbangan aku mesti mencucinya dan memasanginya badge, supaya lebih keren.

Hari Rabu, kostum pembalap Ditya udah jadi. Wah, keren banget! Kawaiiiii… gemes ngeliatnya, nggak sabar untuk menjahit bedge dan memakaikannya. Setelah dicuci dan wangi, aku langsung menjahit bedge yang udah kita beli dengan hunting ke sana kemari. Hem, memang ternyata lebih keren setelah dipasang badge. Ditya seneng banget, jadilah dia mencobanya lengkap dengan helm yang sudah kita beli. Bremmm bremmm bremmm… Langsung deh dia berputar keliling ruangan di rumah.

Hari Jumat, dengan diantar aku dan Ayahnya, Ditya berangkat ke sekolah. Awalnya cuma aku yang mau mengantar, seperti biasa, tapi Ayahnya penasaran juga pengin lihat kostum teman-teman Ditya. Sesampai di sekolah, ternyata memang banyak anak yang pakai kostum Polisi. Kata Bu Gurunya “Di sana banyak teman Ditya yang jadi polisi, ayo cepat ngebut”. Selain Polisi, banyak juga yang pakai kostum dokter atau perawat, tentara, pemain bola, pelari. Yaah, tapi memang banyak polisinya. Aku dan suamiku jadi merasa seneng banget, karena kostum Ditya nggak ada yang menyamai. Hehehe… sedikit banggalah sebagai orang tua.

Kata Ayah Ditya, “nanti kan bisa dipakai adiknya… kali aja adiknya pengin jadi pilot pesawat tempur, tinggal diganti badge aja deh…” Hem, betul juga idenya.

Ayo semangat Pembalap Kecilku!!!!

No comments: