15 November 2011

BONUS PUASA

Ditya mulai belajar puasa sejak tahun kemarin, saat usianya 5,5 tahun. Saat itu saya lumayan bingung, bagaimana cara membuat puasa Ramadhan jadi sesuatu yang menarik buat dia dan tak berat menjalaninya. Kebetulan sebelum bulan Ramadhan saya sempat membaca buku Catatan Hati Bunda, karya Asma Nadia. Di situ diceritakan tentang bagaimana anak-anak mba Asma menjalani bulan puasa dan bagaimana cara membuat mereka merasa gembira menjalaninya. Akhirnya saya memutuskan untuk mencontek ide dari buku itu, yaitu dengan memberikan hadiah-hadiah jika berhasil menjalankan ibadah puasa. Jadilah sebelum bulan Ramadhan tahun lalu, saya berburu hadiah untuk Ditya. Berhubung puasa ada 30 hari (plus minus), saya harus menyediakan hadiah sebanyak itu mestinya, untuk diberikan sehari satu buah jika Ditya bisa memenuhi target puasa. Tapi karena waktunya nggak cukup, saya hanya membeli sebagian saja, sekitar beberapa belas. Isi hadiah itu bukanlah barang-barang mahal, hanya benda-benda atau mainan yang menurut saya menarik buat Ditya, misalnya die cast hotwheel atau tomica atau kinsmart (favoritnya), buku gambar, pensil warna, spidol, set penggaris, buku cerita, buku catatan kecil, makanan kesukaan Ditya, dan sebagainya. Tak lupa hadiah kecil itu saya bungkus dengan kertas kado supaya lebih menarik. Sisa kekurangannya saya beli sedikit demi sedikit saat ada kesempatan. Dan ternyataaa… Ditya sangat gembira dengan cara ini!! Dengan sukacita dia menjalani ibadah puasa, tentu saja karena kegembiraan menanti-nanti memilih kado. Oiyah, tahun lalu Ditya berpuasa setengah hari, sampai adzan dhuhur, jadi sekitar satu jam setelah Ditya pulang sekolah, dia berbuka puasa. Tak lupa saya memberinya bonus tambahan kalau bisa berpuasa sampai maghrib, yaitu dia boleh mengambil 2 buah kado. Alhamdulillah, ada 4 hari yang dijalaninya sampai maghrib.
Tahun ini saya memberi bonus yang berbeda, bukan lagi berupa kado kecil, karena kondisi dan usia Ditya sudah bertambah, 6,5 tahun sekarang. Bonusnya adalah uang! Ya uang. Pasti ada yang nggak setuju, kok uang sih?? kayaknya gimanaaa gitu. Alasannya? Karena saya tahu keinginan dia. Dia sudah sangat menginginkan PSP, selama ini dia sudah menabung, tapi belum cukup. Jadi saya ingin menambah motivasinya untuk menabung. Nggak banyak jumlah uangnya, hanya 10 ribu per hari, jika Ditya bisa puasa sampai maghrib. Benar, kali ini targetnya saya tambah seiring usia. Waah, kali ini Ditya semangat banget puasa, ditambah lagi dengan bonus makanan pembuka dan menu buka puasa yang saya buat spesial setiap hari. Senang rasanya melihat Ditya puasa tahun ini. Meskipun nggak bisa sebulan penuh puasa sampai maghrib, ada beberapa hari yang nggak puasa karena sakit atau setengah hari karena kelelahan. Saat lebaran, Ditya juga dapat angpau dari om-tante, kakek-nenek, dan sodara-sodara, jadi makin banyaklah uang tabungannya. Alhamdulillah setelah mudik lebaran uang tabungan Ditya mencukupi untuk beli psp, yeay dapet psp deh!!
Semoga puasa tahun depan pun tetap semangat ya nak!! *Bonus tahun depan apa yaaa?? Hehe…

14 November 2011

Nonton Film Beda Studio

Sudah sejak lama saya menanti-nantikan film "Sang Penari". Tentu saja karena saya suka bukunya, "Ronggeng Dukuh Paruk" karya Ahmad Tohari. Ketika saya tahu novel itu akan dibuat versi filmnya, wah rasanya nggak sabar menanti nanti seperti apa filmnya, secara novelnya keren dan bagus banget. Saya pun langsung booking waktu pada suami saya, booking waktu untuk nonton sendiri alias suamiku sayang harus menjaga anak-anak di rumah... hehe...
Sejak bulan lalu sudah heboh tentang nonton bareng Sang Penari di Twitter, karena saya follow akun film tersebut. waaah tambah nggak sabar aja rasanya menanti bulan November, tanggal 10 tepatnya, saat film itu diputar untuk umum.
BErhubung tanggal 10 adalah hari Kamis, nggak mungkin bagi saya nonton di hari itu, karena nggak mungkin ngajak krucils karena itu bukan film anak-anak. Jadilah dengan sabar saya menanti lagi hingga weekend tiba. Ternyata hari Sabtu, suami saya ada urusan di kantor hingga larut malam, nggak mungkin nonton deh. Akhirnya hari Minggu kemarin saya bulatkan tekad untuk nonton. Saya belum pernah nonton sendirian di bioskop, selalu bersama orang lain. Jadi kali ini saya pun berpikir untuk mengajak teman. Tapi ternyata di Detos diputar juga film Johnny English, yang saya rasa aman untuk anak-anak. Jadilah muncul ide, kenapa nggak nonton bareng aja. Suami dan krucils nonton Johnny English, sedangkan saya nonton Sang Penari. Kak Ditya juga senang dengan ide ini. Akhirnya kemarin kami ber-4 nonton film yang berbeda di bioskop yang sama, karena kebetulan jam tayangnya juga hampir sama, selisih setengah jam saja. JAdi weekend yang seru deh!!
Oh iya, tentang Sang Penari sendiri, 2 jempol dari saya untuk filmnya!! Meskipun agak sedikit ada perbedaan dengan novelnya, tapi tetep bagus dan keren :D