20 August 2010

Seperti Kabut

aku akan menyayangimu

seperti kabut

yang raib di cahaya matahari

:

aku akan menjelma awan

hati-hati mendaki bukit

agar bisa menghujanimu

:

pada suatu hari baik nanti.



(Sapardi Djoko Damono, Kolam 2009)





* Indah, begitu indah... cinta yang menempatkan diri dengan tepat, indah dan malu-malu...

Di Depan Laptop

Ketika sedang menekan-nekan keyboard aku dengar seorang perempuan menyanyi 'I think to myself what a wonderful world' lewat earphone yang sebelah berwarna merah sebelah lagi hitam. Aku pernah ,membaca tentang penyanyi itu, katanya suaranya seperti bidadari. Pernah kau dengar bidadari menyanyi?
Kau jangan berkomentar kali ini, lihat apa yang sedang aku kerjakan di laptop! Bikin puisi , kan? Aku menengok ke arahmu, tetapi kau ternyata tak menoleh padaku, sedang membetulkan letak selimut. Nulis puisi untuk aku, kan?
'I think to myself what a wonderful world!'
Dan lagu itu tak peduli apakah earphone yang nempel di telingaku ini sebelah berwarna merah dan sebelah lagi hitam, tentu saja.

(Sapardi Djoko Damono, Kolam 2009)

*earphone beda warna juga bisa jadi puisi... keren!

16 August 2010

Hari Ulang Tahun Perkawinan

Pada hari ulang tahun perkawinan kita yang kesekian, yang kita sendiri lupa hari bulan apa, kau tidak menyalakan lilin atau mengundang teman makan-makan. Kapan pernah? Pada hari yang sudah kita lupakan itu kita duduk di beranda ngobrol tentang kapan dan di mana kita bertemu pertama kali, cinta pada pandangan pertama, kucing-kucingan di kampus, dan memutuskan untuk kawin entah hari bulan apa. Aduh, kumat!
Kadang-kadang kita mengangguk ketika ada tetangga lewat atau basa-basi bertanya mau ke mana atau berkomentar "Kok tumben jalan-jalan sendirian." atau cengar-cengir saja. Lho, kenapa kau memandangku seperti sudah lama tidak ketemu? Pada hari perkawinan yang sudah terkubur dalam ingatan itu aku seperti mendengarmu bertanya apakah dulu itu aku memang benar-benar menyayangimu atau apa begitu. Gombal!
PAda hari ulang tahun perkawinan kita itu yang mungkin saja kebetulan jatuh hari ini kau tiba-tiba bangkit dari bangku dan masuk rumah meninggalkanku sendirian di beranda memandang pohon mangga yang beberapa buahnya setiap malam berjatuhan dimakan codot.
*
Kubikinkan teh apa kopi?

(Sapardi Djoko Damono, Kolam 2009)

*Romantisme yang unik... lucu aja bacanya, walopun lupa hari perkawinan tetep terlihat romantis... hehe...

05 August 2010

parutan bawang putih


Sebenarnya aku ini bisa masak, tapi aku nggak terlalu suka masak. Nggak betah berlama lama di dapur. Di samping juga karena keribetan dengan urusan kakak dan adek. Jadi dalam memasak apapun, aku selalu mencoba mencari cara yang cepat, tapi nggak terlalu mengubah rasa.
Salah satunya adalah urusan bawang putih. Bumbu yang hampir selalu ada di setiap masakan. Bawang putih ini biasanya diiris tipis, atau dihaluskan dengan bumbu lain, atau dikeprek dicincang kasar. Suatu hari aku melihat acara masak dari LN di TV, kulihat bawang putihnya hanya diparut dengan parutan keju. Wah praktis nih! pikirku. Esoknya segera kupraktekan. Ternyata nggak terlalu mengubah rasa masakan. Memang sih nggak bisa diterapkan untuk semua masakan ya. Ada masakan yang memang lebih enak kalo bumbunya dihaluskan, seperti gulai, opor, ungkepan ayam. Nah, parutan bawang putih ini biasanya kupakai saat memasak semur, tumis tumisan, sop, lodeh, atau bumbu tepung saat membuat tempe goreng tepung, ayam/udang/ikan goreng tepung, juga bumbu bakwan Ternyata lumayan sedikit mengurangi waktuku di dapur. Jadi sampai sekarang aku lebih sering menggunakan parutan bawang putih ini daripada diiris tipis atau diulek. Yang tertarik, silakan mencoba!

04 August 2010

Menyusui, Puasa dan Niat.


Awal Ramadhan tahun lalu, usia Bintang baru 4,5 bulan. Beda dengan waktu menyusui Ditya, yang waktu itu udah berusia 9 bulan, waktu itu aku berpikiran nggak tega karena Ditya sama sekali nggak mau susu formula. . Kali ini aku bertekad keras untuk bisa puasa Ramadhan meski sedang menyusui ASI eksklusif. Ada sedikit terbersit rasa ragu, tentang mampu nggaknya aku menjalani, dan mampu nggaknya adek Bintang menerima ASI yang mungkin akan berkurang jumlahnya. Tapi kita nggak akan pernah tahu tanpa pernah mencoba bukan? Sebagai penguat mental dan niatku, aku mencoba browsing dari mana-mana, tentang tips dan pengalaman puasa selama menyusui sebelum Ramadhan datang. Setelah kubaca-baca berbagai artikel itu, makin mantaplah niatku untuk puasa. Oiyah, aku juga minta dukungan dari suamiku, dalam hal ini dukungan orang tersayang sangatlah diperlukan.

Ramadhan pun datang, semua orang menyambut dengan suka cita dan gembira. Tak terkecuali aku, ada semangat tersendiri yang tak terkatakan. Hari pertama, aku berdua dengan suamiku, makan sahur dengan semangat, tak lupa juga minum susu ibu menyusui, dan membaca niat puasa dengan tambahan permohonan pada ALLAH semoga ASI ku tetap lancar. Makan sahur kali ini beda dengan makan sahurku pada puasa ramadhan sebelum-sebelumnya, kali ini aku makan dengan porsi yang lebih banyak, dilengkapi dengan buah dan minum air putih bergelas-gelas. Hem, kenyaaaaaang banget rasanya. Perjuangan hari pertama pun dimulai. Melakukan apapun yang paling sulit adalah untuk memulai yang pertama. Pagi hari, semua masih berjalan lancar, ASI ku masih banyak. Menjelang siang, meski ASI masih banyak, tapi aku merasa pusing. Tapi aku tetap bertahan. Sore hari sepertinya ASI ku sudah mulai lumayan berkurang. Aku lihat Adek Bintang masih baik-baik saja, jadi aku merasa tenang. Alhamdulillah, hari pertama bisa terlalui meski dengan pusing yang harus kutahan, tapi kurasa ini karena belum terbiasa. Saat berbuka puasa, setelah minum teh hangat dan kurma, aku minum air putih lumayan banyak. Setelah sholat maghrib barulah aku makan menu utama. Buah pun tak kulupakan. Agak malam aku makan lagi, buah dan roti. Sebelum tidur aku minum susu. Jadi gizi ASI untuk adek Bintang Insya Allah nggak akan berkurang. Perjuangan hari kedua pun tak jauh beda, hanya saja tak terlalu pusing seperti hari pertama. Hari ketiga, keempat dan seterusnya mulai terbiasa dan lama kelamaan tak ada rintangan yang kurasakan amat berat. Tak terasa hingga ramadhan berakhir aku genap berpuasa sebulan penuh, alhamdulillah. Ini didukung juga oleh aku yang belum mengalami datang bulan sehubungan dengan masi menyusui ASI eksklusif. Setelah dewasa, baru kali ini aku biasa puasa penuh tanpa gangguan tamu bulanan. Senang, bahagia rasanya tak terkirakan. Adek Bintang hebat!!Berat badannya pun tak berkurang, bahkan bertambah dengan normal seolah tak berkurang asupan makanan dan gizinya. Ramadhan tahun lalu rasanya jadi ramadhan yang paling indah dan penuh makna dalam hidupku.

Jadi akhirnya aku simpulkan sendiri, bahwa meskipun sedang ASI Eksklusif, asalkan ada niat dan kemauan yang kuat Insya Allah puasa Ramadhan bisa dilaksanakan seperti biasa. Yang penting jangan lupa minum susu saat sahur dan malam sebelum tidur, makan buah yang cukup, minum air putih yang banyak saat sahur dan buka puasa, makan makanan sehat yang gizinya cukup, dan berdoa pada Allah tentunya. Juga dukungan dari orang-orang tersayang yang ada di dekat kita. Yang tak kalah penting dan tak boleh dilupakan adalah mengajak si kecil bicara dari hati ke hati, katakan kalo kita mau puasa Ramadhan jadi maaf kalo ASI nggak terlalu banyak. Tentunya dengan bahasa kasih sayang, Insya Allah meskipun masih bayi, si kecil akan memahaminya.

Untuk para Mama yang masih menyusui ASI eksklusif, jangan takut untuk puasa Ramadhan yaa. Biasanya yang dikhawatirkan adalah gizi si kecil yang akan berkurang, atau takut si kecil nanti kelaparan. Insya Allah dengan niat kuat dan berbagai tips yang benar-benar dilakukan, puasa Ramadhan bisa dijalankan. Selamat berpuasa temans, semoga Ramadhan tahun ini jadi bulan yang paling indah dan penuh keberkahan ^_^

03 August 2010

Ultah di Playground






Beberapa waktu lalu Ditya dan Bintang diundang ultah anak seorang teman suamiku. Tempat merayakan ultahnya, bukan di rumah bukan pula di restoran cepat saji. Tempatnya adalah di sebuah playground di kemang. Wow! sebuah ide yang menarik! Ditya langsung semangat ketika kutunjukkan foto foto tempat perayaan ultahnya yang kudapat dari internet.
Besoknya, saat sampai di playground tempat perayaan ultah itu, ditya dan bintang sangat semangat dan bermain penuh energi. sebuah ide yang keren merayakan ultah di playground, karena tak perlu bingung dan repot acara apa yang akan dilangsungkan selama tamu tamu kecil hadir. biarkan saja mereka bermain dengan senang dan gembira, setelah itu tiup lilin, potong kue, selesai deh. Sediakan makanan utama dan makanan kecil juga minuman, sehingga mereka tinggal mengambilnya. jangan lupa kantongan kue dan suvenir untuk dibawa pulang tamu-tamu kecil. di ultah anaknya itu teman suamiku membagikan kantong kue dan suvenir boneka horta kecil. tentu saja dari Rumah Ilalang Biru ^_^

tak 'kan pernah kulepaskan senjaku

aku pernah jatuh cinta pada malam
hanya sesaat
ya, sesaat saja
lalu aku merasa tak suka

aku pernah mencoba menyukai fajar
tapi agak sulit
karena mata dan pikiranku masih terbang jauh

lalu aku juga pernah berusaha menyukai siang
tak pernah bisa
teriknya membuatku kepayahan

dan terakhir,
aku telah jatuh cinta pada senja
ya senja...
senja yang hangat dengan semilir angin
senja yang indah dengan sikap tenangnya
selalu membuatku kagum terpesona
dan benar-benar mencintainya
tak 'kan pernah kulepaskan senjaku...
kehangatanmu menenangkan duniaku
cahayamu menceriakan hari yang hampir ujung
senjaku,
janganlah beranjak pergi hingga aku rela melepasmu
*meski ku tak 'kan pernah rela...